Awas Anjing!

Namun tidak hanya sekedar sahabat, dengan tehnik pelatihan khusus, binatang ini pun dapat dijadikan alat pemberantasan tindak kejahatan yang mengagumkan dan sangat handal.
Agen penegakan hukum menggunakan tim pengendali anjing terlatih (unit anjing) untuk berbagai alasan: menjajaki wilayah luas ketika tersangka melarikan diri, melacak tersangka atau mencari orang tersesat, mengendalikan massa atau kerusuhan, mendeteksi obat atau bahan peledak tersembunyi, melindungi pengawas dan petugas lain dari serangan, membantu patroli rutin, menjaga tersangka dan barang-barang polisi, dan untuk menakuti para pelaku kejahatan. Meskipun banyak manfaat yang diberikan, tim polisi pengendali anjing terlatih ini belum dapat diterima sebagai standar keseluruhan dalam kesatuan polisi di Amerika. Permasalahan utamanya adalah efektivitas biaya untuk perawatan hewan mahal tersebut, kebutuhan untuk pengadaan pelatihan dan setelah pelatihan yang berkesinambungan, pertanyaan atas kemampuan sebenarnya seekor anjing dalam menjalankan tugas, keterlibatan mereka dalam tugas polisi, dan berbagai pertimbangan legal lainnya.
Anjing-anjing pelacak dikenal dengan kesatuan K-9, anjing-anjing ini memiliki ketrampilan luar biasa, baik dalam melacak keberadaan narkotika, mengendus bahan peledak, atau pun melumpuhkan orang yang menjadi target pengejaran.
Tiap anjing dilatih berdasarkan jenis dan karakternya, serta diasuh seorang pelatih. Dengan kemampuan yang dimilikinya, anjing ini kerap digunakan membantu Polri dan TNI dalam membongkar berbagai tindak kriminalitas dan penyelamatan saat bencana terjadi.
Melatih anjing hingga siap beraksi di lapangan bukanlah perkara mudah. Selain kesabaran, pelatihan membutuhkan tehnik latihan yang tepat dan dilaksanakan secara berkala.
Contohnya pada unit K-9 Polisi Militer Pomdam Jaya saat ini memiliki 10 anjing pelacak berbagai jenis, mulai dari Herder, Dobermen hingga anjing berjenis retriever.
Roles Dogs May Play (Tugas Utama Seekor Anjing Polisi)
Anjing polisi dibagi dalam dua kategori: 1) untuk tugas menyeluruh atau 2) tugas khusus. Seekor anjing yang dilatih untuk tugas menyeluruh dalam tugas kepolisian harus memiliki beragam kemampuan, sehat, dan cerdas. Sementara anjing dengan tugas khusus harus mendapat pelatihan terutama untuk meningkatkan kemampuan penciuman dalam membedakan bau. Anjing dengan tugas menyeluruh bersifat umum dalam melakukan semua tugas polisi yang mereka perankan, sedangkan anjing dengan tugas khusus seperti mengendus bau narkotik, bahan peledak, mayat, dan untuk melacak materi berbahan dasar minyak dipertimbangkan sebagai khusus dalam tugas anjing polisi.
History of Dogs in Police Work (Sejarah Divisi Anjing dalam Kerja Polisi)
Dalam buku kuno banyak ditemukan catatan mengenai anjing yang melindungi tuan mereka dan terlibat dalam tugas seorang detektif. Namun, baru pada tahun 1300-an di Saint-Malo, Prancis, untuk pertama kalinya sebuah kesatuan anjing yang terorganisasi berpatroli di jalan untuk tugas kemasyarakatan. Anjing-anjing itu bekerja dengan sangat berani, hingga peristiwa yang terjadi di tahun 1770 ketika beberapa ekor anjing polisi menyerang seorang marinir muda dan melukainya dengan parah. Seluruh kesatuan anjing kemudian dibubarkan. Juga di Prancis, di Mount-Saint-Michel, sebuah bukit besar di dekat pantai Normandia, di mana anjing digunakan oleh para pendeta dan kota untuk mengusir orang asing.

Pada tahun 1906, unit anjing polisi Ghent telah meningkat menjadi lebih dari 50 ekor sementara jumlah polisi yang mengendalikannya berjumlah 120 orang. Pihak berwajib gembira dengan kemampuan “polisi berkaki empat” ini, serta menyatakan bahwa kejahatan malam hari telah lenyap sama sekali. Tidak lagi sebagai sebuah eksperimen, kota lain di Eropa kemudian mulai mengikuti Ghent, dan akhirnya di Jerman saja pada tahun 1910 telah terdapat lebih dari 600 kota yang memiliki patroli anjing.
Pada tahun 1910, kepolisian Inggris mulai menggunakan anjing dalam jumlah kecil, terutama hanya sebagai teman patroli petugas polisi. Tidak ada pelatihan khusus yang diterapkan dan anjing jenis apa pun dianggap sesuai untuk tugas patroli tersebut. Baru setelah 36 tahun dan setelah beberapa kantor polisi melaporkan efektivitas unit anjing tersebut, kesatuan anjing polisi mulai memperoleh status tetap.
Kepolisian Lancashire adalah yang pertama kali mengembangkan program pelatihan anjing polisi secara progresif. Sebelum tahun 1951, kantor tesebut telah menggunakan empat bloodhounds untuk pelacakan dan sepuluh labrador untuk patroli. Akan tetapi, kemudian ras anjing yang digunakan berubah menjadi Doberman pinschers dan anjing gembala Jerman. Penggunaan anjing polisi mulai marak setelah kepolisian Inggris menyatakan bahwa binatang ini sungguh amat bermanfaat. Misalnya, pada 1 Januari 1992, terdapat 2.749 hewan yang ikut memberikan pelayanan kesatuan di wilayah Egland, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Di antaranya, 1.736 adalah anjing untuk tugas menyeluruh, 465 tugas khusus, dan 137 ekor untuk tugas menyeluruh dan khusus.
Sementara itu, departemen kepolisian Amerika yang pertama kali menerapkan program anjing polisi adalah South Orange, New Jersey, pada bulan Maret 1907. Beberapa bulan kemudian, kota New York memulai program anjing polisi ketika seorang letnan polisi membawa lima anjing gembala Jerman dari Belgia untuk evaluasi. Tidak berapa lama kemudian kota-kota lain melakukan hal serupa, termasuk New Haven, Connecticut, Glen Ridge, Englewood dan Ridgewood, Maryland, Detroit, Michigan, Muncie, Indiana, Berkeley, California, Babylon Town, New York, dan kesatuan polisi Pennsylvania dan negara bagian Connecticut.

Pada tahun 1935, Royal Canadian Mounted Police, menerapkan untuk pertama kalinya program pelatihan anjing polisi. Program tersebut berjalan secara operasional sejak saat itu dan sekaligus merupakan program yang berlangsung paling lama di Amerika Utara. Pada tahun 1990, terdapat kurang lebih 325 tim anjing patroli yang berada di 50 kesatuan polisi yang berbeda di Kanada, termasuk 8 dari 10 provinsi kecuali daerah Newfoundland dan Prince Edward Island. Sebagai tambahan, 100 anjing dengan tugas menyeluruh digunakan di wilayah Kanada untuk pekerjaan yang membutuhkan ketajaman indera.
The Best Breeds (Keturunan Terbaik)
Sejumlah keturunan anjing pekerja pernah atau masih digunakan sebagai anjing polisi oleh kesatuan polisi di seluruh dunia. Keturunan anjing pekerja itu meliputi:
1. Airedales Giant Schnauzers

2. Akitas Labradors

3. Alaskan Malamutes Newfoundlands

4. Bloodhounds Poodles

5. Bouvier de Flanders Retrievers

6. Doberman Pinschers Rottweilers

7.German Shepherds Spaniels

Juga sejumlah anjing keturunan lain. Meski demikian, di antara semuanya, German shepherds (herder) adalah keturunan yang paling sering digunakan selama bertahun-tahun. Anjing herder adalah keturunan yang telah terkenal secara luas, lagi pula secara ideal, sesuai untuk kerja polisi, terutama berperan untuk segala keperluan.
Establishing a Police Dog Program (Menciptakan Program Anjing Polisi)
Seiring berlalunya waktu, sejumlah kesatuan polisi menyatakan bahwa anjing sangat bernilai; yang lain mengatakan bahwa anjing membebani karena memperluas cakupan kerja polisi. Publik Amerika telah berkata: sejumlah warga merasa lebih aman dengan adanya anjing di sekitar mereka, sedang sejumlah lain merasa terintimidasi.


Hallmarks of Succesfull Programs (Tanda-tanda Program yang Berhasil)
Banyak program dinas layanan anjing polisi di Amerika tergolong berhasil dan telah dijadikan sebagai unit integral dalam perang melawan kejahatan.
Beberapa karakteristik umum ditemukan dalam program yang dijadikan contoh. Di antara karakteristik tersebut adalah: anjing dan pengawasnya diseleksi secara sangat ketat, sepenuhnya terlatih dan secara teratur menjalani pelatihan rutin intensif. Di samping itu, kebijakan dan prosedur terapan yang sesuai untuk unit anjing harus ada dan secara berkala dilakukan tinjauan ulang. Juga, unit ini harus dikelola dengan baik dan catatan komprehensif atas penampilan setiap unit disimpan, termasuk catatan mengenai tahap pelatihan, penugasan, aktivitas, penangkapan, dan sebagainya. Dan, yang terpenting, tiap pengawas anjing mendapat sertifikat atas suatu standar penampilan, dan sertifikat tersebut diberikan kembali sedikitnya setiap tahun. Jadi, tim yang tidak berhasil memperoleh sertifikat tidak diizinkan bekerja sampai mereka dapat mencapai standar tersebut.
Reasons Why Programs Fail (Alasan Kegagalan Program)
Tidak setiap program anjing polisi berhasil. Penelitian menunjukkan bahwa biasanya ada sejumlah alasan mengapa program anjing dihentikan. Di antara faktor tersebut adalah pengawas anjing meninggalkan kesatuan mereka dan tidak ada petugas lain bersedia menggantikan; unit tersebut terperangkap dalam politik lokal, terkadang karena emosi substansial; program anjing polisi tersebut tidak memperoleh dana memadai; pelatihan dan pelatihan ulang terbukti tidak berhasil; konsekuensi gigitan anjing yang tidak terjamin; anjing terbunuh, terluka, atau pensiun; atau administrasi baru dalam kesatuan tersebut tidak memiliki komitmen kuat terhadap program anjing polisi.
Current Debates (Perdebatan Terkini)
Mengapa dinas anjing polisi tidak digunakan lebih banyak lagi? Besarnya biaya dan lambannya perkembangan program anjing polisi memang menjadi kelemahan utama, tetapi Knutson dan Revering (1983) menunjukkan adanya suatu “prasangka tidak logis mengenai anjing polisi”. Misalnya, sejumlah warga memprotes penggunaan anjing polisi—seakan-akan tongkat polisi, borgol, dan senjata kaliber besar tidak lebih berbahaya dibandingkan seekor hewan berukuran sepertiga besar manusia.
Beberapa pihak mengatakan bahwa anjing polisi mengandung kekuatan mematikan, seperti halnya senjata api. Tanpa perlu dipertanyakan lagi, seekor anjing polisi terlatih memang dapat menyebabkan luka saat hendak membantu melakukan penangkapan. Namun, jarang sekali luka tersebut berakibat fatal. Pada kenyataannya, juga tidak ada trauma melainkan hanya berupa luka-luka lokal. Isu kunci dengan demikian adalah bahwa anjing harus dilatih untuk sepenuhnya responsif terhadap perintah pengawas, termasuk untuk seketika menghentikan pengejaran bila diperintahkan. Jasa anjing polisi dianggap sebagai sebuah rentang kekuatan menengah antara kekuatan tangan polisi dan konsekuensi dari projektil yang ditembakkan lewat senjata api.
Isu lain yang terkadang muncul ke permukaan adalah apakah penggunaan anjing untuk mendeteksi narkoba dapat dikatakan legal. Sebagaimana yang muncul saat ini, hakim yang menangani kasus narkoba harus menentukan tingkat keberterimaan bukti, dan harus berdasar pada prosedur pencarian dan penangkapan yang sah atau tidak. Para pembela mengatakan bahwa hak anjing polisi untuk mengurangi privasi kian meningkat. Oleh karena itu, sampai saat ini, pengadilan telah menyetujui penggunaan anjing polisi berdasarkan kemampuan indera mereka yang peka. Akan tetapi, tampaknya selalu ada tantangan atas pendekatan dalam penangkapan tersebut.
Summary (Ringkasan)
Pada awal tahun 1993, terdapat 3.000 kesatuan polisi Amerika yang menggunakan 14.000 tim anjing terlatih untuk penegakan hukum. Sekitar 7.000 unit berpatroli di jalan, melayani berbagai jasa. Lainnya mengisi peran-peran spesialis di mana kemampuan indera anjing yang sangat peka digunakan untuk mendeteksi benda-benda terlarang, membantu menemukan orang hilang, dan membantu dalam investigasi pelacakan.
Tim anjing terlatih telah membuktikan perannya bagi masyarakat. Kita berharap dapat melihat lebih banyak polisi berkaki empat sedang bertugas di tahun-tahun mendatang.
(Sumber:rixco.multiply)
Postingan yang bagus ...!!!
BalasHapustingkatkan prestaasi mu ,,,tapi hanyakal kurang saeetik vedeo na ,,muun aya mah sempurna ,,,
BalasHapustapi gpp lakh ,,
Terima kasi semuanya ...
BalasHapuskritik dan saran akan saya tampung ..!!