Header Ads

test

Indonesia & Tahayul

Saya sangat tertarik sekali membaca sebuah tulisan mengenai satu penyakit bernama TBC yang di tulis oleh seorang Dosen STAIN Surup, TBC disini di ceritakan bukan penyakit paru paru yang bisa menyebabkan kematian akan tetapi satu penyakit yang banyak terdapat hampir di seluruh aspek kehidupan dan lapisan masyarakat Indonesia khusus nya yang beragama Islam.

"TBC" MODERN
Oleh: Abdul Rahman

Penyakit Tuber Colose (TBC) merupakan salah satu dari sekian banyak jenis penyakit menular yang berbahaya. Dikatakan berbahaya karena penyakit ini dapat menular dan menyebabkan penderitanya meninggal dunia secara perlahan-lahan. Dan biasanya penyakit TBC ini menyerang organ paling vital tubuh bagian dalam, yaitu paru-paru. Penyakit TBC bukan saja membuat si penderita menderita tetapi penyakit TBC juga dapat menular kepada orang lain.

Ada penyakit TBC lainnya (Tahayul, Bid`ah dan Churafat). Dalam pandangan Islam penyakit ini lebih berbahaya dari TBC dalam pandangan ilmu kesehatan. Orang yang mengindap penyakit TBC (Tuber Colose) dalam pandangan ilmu kesehatan paling banter menderita di dunia, tetapi orang yang mengindap penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat) dalam pandangan agama Islam selain menderita di dunia juga mengalami penderitaan yang panjang di akherat.

Tulisan ini mencoba menjelaskan sekelumit tentang pengertian TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat). Tahayul, Bid`ah dan Churafat itu berjangkit? Aspek-aspek apa saja yang bisa terjangkiti ? Siapa saja yang bisa diserang virus TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat)? Dan apa saja contoh TBC (Tahayul, Bid`ah dan Churafat) dan bagaimana cara menanggulanginya?

Tahayul

Kata tahayul berasal dari bahasa Arab yang artinya: berangan-angan tinggi, melamun, membayangkan atau menghayal (Kamus Munawwir, h. 361). Dalam KKBI, tahyul adalah sesuatu yang ada hanya di khayal belaka, kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada (tetapi sebenarnya tidak ada atau dianggab sakti tetapi sebenarnya tidak).

Bid`ah

Bid`ah berasal dari bahasa Arab yang artinya: menciptakan sesuatu yang belum ada. Dalam KKBI ada tiga pengertian bid`ah, antara lain yaitu: perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh-contoh yang sudah ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan; penambahan ajaran Islam tanpa berpedoman kepada al-Quran dan Hadis; kebohongan atau dusta. Dalam konteks agama secara bahasa (lughat), bid`ah menurut A. Hassan adalah mengadakan sesuatu dengan tidak ada contoh terdahulu. Secara istilah defenisinya menurut ulama adalah satu cara yang diadakan (orang) dalam agama, yang menyerupai hukum syara`, yang dimaksudkan dengan mengerjakannya ialah berlebih-lebihan dalam beribadat kepada Allah.

Churafat

Kata churafat berasal dari bahasa Arab yang artinya hampir sama dengan Tahayul. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, churafat adalah dongeng (ajaran dsb) yang tidak masuk akal.

Penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah dan Churafat) dalam pandangan Islam sangat berbahaya dan dapat menyebabkan penderitanya mengalami penderitaan di dunia dan di akherat. Karena penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat) menyerang dan mengerogoti akidah (tauhid) penderitanya, baik secara sadar maupun tidak sadar. Sementara akidah (tauhid) merupakan inti dari ajaran Islam. Artinya seorang dikatakan Islam apabila sudah bertauhid (meng-Esakan Allah) dalam segala aspek.

Siapa biasanya yang sering diserang oleh penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat) ini ? Penyakit TBC ini bisa menyerang siapa saja. Orang kota, orang desa, orang miskin atau orang kaya, orang biasa atau tokoh masyarakat, semuanya bisa tertular virus TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat). Pada umumnya orang yang diserang virus penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat) ini adalah orang-orang yang kurang memiliki ilmu, tidak menambah ilmu atau tidak tidak memiliki ilmu sama sekali, khususnya ilmu-ilmu agama, alias orang bodoh (jahil).

Artinya orang-orang yang malas tidak mau belajar, orang yang merasa cukup dan puas dengan ilmu yang dimilikinya sehingga tidak perlu lagi menuntut dan mendalami ilmu agama. Kadang-kadang ada pengetahuan sedikit sudah merasa cukup dan hebat, itu pun pengetahuan di dapat dari "kecek" orang.

Dalam hal apa saja penyakit TBC ini berkembang? Sesuai dengan namanya TBC (Tahayul, Bid`ah dan Churafat), penyakit ini bisa berkembang dalam berbagai aspek, baik pada aspek hubungan dengan Allah (hablu min Allah) maupun pada aspek hubungan dengan sesama manusia (hablu min nas), lebih khusus lagi dalam bidang akidah, ibadah, dan syari`ah dalam arti luas.

TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat) dalam bidang aqidah berkembang Tahayul yang menjurus kepada syirik, seperti meMpercayai dan menyakini ada kekuatan atau kekuasaan lain selain dari Allah.

Contoh yang sederhana adalah jika kita berfikir bahwa harta benda atau uang adalah segala-galanya dalam hidup ini, sehingga hidup dan kehidupan kita dari waktu ke waktu, dari pagi sampai malam tertumpu untuk menumpuk harta benda, pada akhirnya kita menomorduakan ibadah kepada Allah, atau pun jika beribadah hanya sekedar dan seperlunya saja, pada hakekatnya tanpa disadari, Perlahan

Contoh yang sederhana adalah ketika kita lebih mementingkan undangan yasinan atau tahlilan dengan menetapkan shalat magrib berjamaah di rumah duka, bukan di masjid. Atau demi undangan yasinan dan tahlilan, shalat Isya berjama'ah ditinggalkan. shalat Isya apalagi berjamaah adalah lebih penting. Dikatakan lebih penting karena memang ada dalilnya baik al-Qur'an maupun Hadis, sementara mengikuti undangan yasinan dan tahlilan adalah suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat setempat.

Seharusnya kita lebih mendahulukan undangan Allah atau kewajiban kepadaNya, baru kemudian memenuhi undangan manusia. Seharusnya saf shalat berjama`ah lebih banyak dari pada saf undangan. Seharusnya pakaian shalat berjamaah lebih indah dari pada pakaian undangan. Apakah kita tidak salah dalam memahami agama ?

Kemudian, bagaimana caranya agar aqidah, syariah dan ibadah kita terhindar atau tidak terjangkit oleh penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat) ini. Satu-satunya terapi adalah dengan ilmu dan terus menuntut ilmu, berkawan dengan orang-orang yang berilmu, rajin mengikuti pengajian/majelis taklim, dan banyak membaca dan bertanya. Hanya orang-orang yang berilmulah yang tidak tertipu.

Bukankah Allah berfirman dalam surat al-Mujadalah ayat 11 bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Tidak sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui. Mari kita periksa lagi aqidah dan ibadah yang kita lakukan, apakah sudah sesuai dengan tuntunan agama, sehingga kita tidak terjangkiti oleh virus penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat).

Dan jika saya perhatikan sekeliling saya ternyata memang benar masih banyak di masyarakat kita yang masih mempraktekan tradisi yang masih berbau animisme dan dinamisme. Memang kita harus melestarikan budaya nenek moyang kita  karena itu adalah sebuah warisan yang mengingatkan kita darimana kita ini berasal, akan tetapi apabila hal itu bertentangan dengan aqidah kita (khusus muslim) sebaiknya kita buang tidak harus kita lestarikan daripada nantinya kita terjerumus ke dalam syirik dan kemusyrikan. Naudzubillah ...!!


Sumber

Tidak ada komentar