Frans Kaisiepo Patroli Dari Papua
KRI Frans Kaisiepo (368) merupakan kapal keempat dari korvet kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut. KRI Frans Kaisiepo merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2006 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.
KRI Frans Kaisiepo diambil dari nama Frans Kaisiepo (lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921 – meninggal 10 April 1979 pada umur 57 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Frans terlibat dalam konferensi Malino (1946) yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Ia mengusulkan nama Irian, yang berasal dari bahasa Biak yang berarti beruap. Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua periode 1964 sampai dengan 1973. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura
Berdasarkan data yang diperoleh kapal perang baru KRI Frans Kaisepo merupakan jenis Korvet Sigma memiliki dimensi berat 1692 ton, panjang 90,71 meter, dan lebar 13,02 meter.
Kelebihan lain dimiliki KRI Frans Kaisepo 368 mempunyai kecepatan daya jelajah 28 knot serta dilengkapi dengan misil penangkis serangan udara 2 kali Quad MBDA Mistral TETRAL, Anti surface missile 4 kali MBDA Exocet MM40 Block II dan senjata oto melara kaliber 76mm.
KRI Frans Kaisepo adalah kapal keempat atau yang terakhir dipesan Indonesia dari Schelde Naval Shipbuilding, Belanda. Tiga kapal sebelumnya dengan jenis yang sama, yaitu KRI Diponegoro 365, KRI Hasanuddin 366, dan KRI Iskandar Muda 367.
DETIL PERSENJATAAN :
Torpedo
KRI Frans Kaisiepo dilengkapi dengan torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.
Peluru kendali
Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet varian terbaru MM40 block 2 yang mampu menjangkau target berjarak 180 km.
Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral versi terbaru TETRAL. Mistral adalah sistem rudal pertahanan udara jarak sangat pendek, yang dapat digunakan dari berbagai platform, bisa dari kendaraan di darat, kapal, helikopter, bahkan dengan konfigurasi jinjing ala Stinger.
Meriam
Meriam utama di posisi A dipasang Oto-Melara 76 mm buatan Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.
Persenjataan elektronik
Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.
Data Link: LINK Y Mk2 datalink system, Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON , Sistem Pengumpan: TERMA SKWS, Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
Sensor dan elektronis
Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.
Sonar
Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar
Tenaga penggerak
Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.
Post a Comment