Penafsiran Tentang Dajjal
Allah SWT berfirman,
"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (an-Naml: 82).
Sebagaimana telah disebut pada ayat tersebut bahwa yang dimaksudkan dengan kalimat daabbatam minal ardhi (binatang melata dari bumi) adalah suatu jaringan konspirasi, gerakan rahasia dari suatu kaum yang membawa ajaran sesat, dan mengaku dirinya sebagai orang suci. Padahal, mereka itu adalah para penipu yang mengatas-namakan dirinya sebagai Almasih yang dijanjikan. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa daabbatam minal ardhi, tidak lain adalah al-Masih ad-Dajal yang akan membawa "fitnah besar" di muka bumi ini dan mengguncangkan hati manusia dengan segala kekuatan konspirasinya tersebut.
Dari pembahasan dan uraian sebelumnya, gerakan al-Masih ad-Dajal tersebut telah berlangsung sangat lama, bahkan sejak sebelum kelahiran Nabi Muhammad saw, yaitu pada saat imperium Romawi yang sangat memuja matahari dan mistik yang menguasai separo belahan bumi. Dari generasi ke generasi, gerakan rahasia ini terus berlangsung dan semakin menunjukkan kekuatannya.
Beberapa hadits di bawah ini menunjukkan informasi aktual, khususnya peringatan kepada umat Islam untuk bersatu padu dalam satu gerakan terpadu (ittihadul-ummah) untuk menghadapi al-Masih ad-Dajal yang semakin tampak tanda-tandanya, sebagaimana hadits dijelaskan pada berikut:
Pertama
Anas r a. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Tiada seorang nabi pun melainkan telah memperingatkan umatnya dari si buta sebelah dan pendusta. Ingatlah kami bahwa Dajal itu buta sebelah matanya dan Tuhan kamu tidak buta. Tertulis diantara mata Dajal itu 'kafir'." (HR Bukhari dan Muslim).
Bermata satu atau buta sebelah. Hal ini sebagaimana telah dibahas sebelumnya, salah satu lambang Dajal adalah bermata satu yang disebut sebagai the one eye of Lucifer --sangat sesuai dengan penjelasan hadits tersebut. Mata satu melambangkan bahwa gerakan Dajal bersifat matrialistis murni yang sangat anti-agama. Hal ini sesuai pula dengan cita-cita Adam Weishaupt membangun "satu dunia baru" (novus ordo seclorum) atas dasar: satu pemerintahan, satu sistem perekonomian dan moneter, satu kewarganegaraan.
Mereka mengontrol seluruh kehidupan di muka bumi, menghapuskan nasionalisme, patriotisme, dan menghujat eksistensi agama-agama yang ditudingnya sebagai racun dan dogma yang "memenjarakan" kebebasan berfikir serta menindas nilai kemanusiaan. Karena menurut Dajal, selama manusia masih terkotak-kotak dalam agama, mereka tidak pernah akan menikmati nilai kemanusiaan yang universal.
Rasulullah memberikan simbol "buta sebelah" artinya mereka membutakan diri dari kebenaran Ilahi, menolak Allah dan Rasul-Nya
Kedua
Dari Hudzaifah r. a. bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Suatu saat Dajal akan muncul dengan membawa air dan api. Adapun yang terlihat oleh manusia sebagai air, pada hakikatnya adalah api yang mambakar. Sedangkan yang terlihat oleh manusia sebagai api, pada hakikatnya adalah air yang sejuk dan tawar. Barangsiapa yang mendapatinya diantara kalian, maka hendaknya ia memilih apa yang terlihat sebagai api karena pada hakihatnya ia adalah air tawar lagi baik." (Muttafaq 'alaihi).
Pendusta atau pemfitnah. Sudah sangat jelas bahwa gerakan konspirasi Dajal telah membuat dongeng-dongeng serta rekayasa yang sangat canggih untuk mendukung dan menyebarkan kebohongan ajarannya. Dengan kecerdasan dan kekuatannya yang sangat besar, mereka mampu menyebarkan berbagai fantasi dan kebohongan yang disebarkan secara simultan di muka bumi melalui kekuasaan videocracy (kekuatan film) yang telah mereka kuasai.
Ketiga
Dalam riwayat lain, Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Sukakah saya jelaskan kepadamu tentang Dajal yang belum dijelaskan oleh seorang nabi kepada kaumnya. Sesungguhnya Dajal itu buta sebelah matanya dan ia akan membawa berupa surga dan neraka, maka yang dikatakan surga itu sebenarnya adalah neraka." (HR Bukhari dan Muslim).
Menawarkan surga padahal neraka. Dengan kekuatan intelegensinya yang tinggi kaum Dajal ini menawarkan berbagai kenikmatan surga dunia yang membius. Padahal surga yang ditawarkannya itu tidak lain adalah neraka, sebagaimana hadits lain yang mengatakan bahwa Dajal akan membawa api (neraka) padahal air (surga) dan menawarkan air (surga) padahal api (neraka). Sehingga orang-orang yang selamat harus berani menempuh bahaya menantang api, karena api itulah sebenarnya surga yang sebenarnya. Tipuan setan Dajal itu tidak akan pernah membutakan mata-hati orang yang beriman karena di hatinya ada Allah.
Selanjutnya: Kecepatan Dajjal
Sebelumnya Konspirasi Dajal
(Sumber: Buku Dajal & Simbol Setan)
Post a Comment