Fitnah

Orang-orang yang dengan bangga menepuk dada dan menganalisis sang mujahid tersebut, tidak lain adalah seorang yang paling hina di muka bumi. Bahkan, Al-Qur'an mengibaratkannya sebagai seorang "kanibal" yang memakan bangkai daging sesama saudaranya sendiri. Kaum kafir zionis sangat tahu bahwa banyak diantara para juru dakwah agama telah menjadi pengikutnya yang setia, yaitu dengan cara menyebarkan fitnah yang dihembuskan dari kantong-kantong konspirasi kafir zionis.

Untuk menghancurkan kekuatan umat Islam, sebagian umat Islam yang lemah imannya --yang telah terpengaruh oleh zionis-- mengembangkan cerita-cerita bohong, tanpa sedikit pun rasa bersalah karena tidak melakukan tabayun (penjelasan/verifikasi data) dengan orang yang menjadi objek fitnahannya. Di satu pihak bertambah pedih luka hati sang mujahid, di lain pihak merambahlah kenikmatan diri sang pemfitnah.
Boleh jadi, kita menyaksikan adegan sadis seseorang yang dibunuh di luar batas kemanusiaan, tetapi juru fitnah jauh lebih sadis dari pembunuh tersebut. Sebab itulah, umat Islam yang di dadanya bersemayam iman, niscaya menundukkan dirinya, setiap mendengar berita yang menghasut dan menjelekkan sesama saudaranya. Mengapa demikian? Karena dia tidak ingin memakan bangkai sesama saudaranya sendiri. Karena dia tidak ingin pula menjadi pembunuh sadis yang membunuh tidak dengan pedang, melainkan menyayat-nyayat hati yang luka, apalagi sesama saudaranya yang difitnah.

"... dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi...." (Ali Imran: 118)
"Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penentang yang paling keras." (al-Baqarah: 204 ).
Oleh karena itu, seorang yang berpihak kepada agama Allah dan Rasul-Nya, ia akan menutup telinganya dari berita fitnah; mengunci mulutnya dari analisis berita bohong. Bahkan, dia tampil membela sesama saudaranya yang difitnah.
Kejantanan seperti apa yang disebut jantan, apabila membiarkan sesama saudara dicerca dan difitnah, tapi tidak membela saudaranya tersebut. Mudah-mudahan, kita dijauhi dari fitnah keji dan tawar-tawaran licik al Masih ad-Dajal. Persatuan tercerai berai. Persaudaraan porak poranda. Perseteruan semakin menyeteru, mengharu biru Kenelangsaan semakin membucah resah, menebar gelisah. Bukan karena tajamnya pisau, melainkan karena tajamnya lidah sang juru fitnah.
Dabbah, binatang melata yang muncul dari dalam tanah, seiring dengan munculnya Dajal dengan tanda di keningnya yang bertuliskan tulisan "kufur'', sudah sangat nyata keluar menyebarkan berbagai fitnah dan perangkap dunia yang memikat. Menggoda orang beriman agar melepaskan "jubah" akidahnya. Lantas, masihkah kita berpangku tangan dan sibuk sendiri memenangkan ambisi dan hawa nafsu ashabiyah-nya?
Maka hanya ada "satu kata" untuk kita memenangkan pertempuran dalam melawan fitnah keji dan licik al-Masih ad-Dajal, yaitu "Bersatulah"!
Selanjutnya Hubungan Freemason Dengan Knight Templar
Sebelumnya Perpecahan (Friction)
(Sumber: Buku Dajal & Simbol Iblis)
karena itulah mengapa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan!
BalasHapus